Deprivasi
tidur adalah periode panjang yang lama tanpa tidur (terputusnya kesadaran
relatif yang periodik dan alami dan secara terus menerus).
A. Aspek
yang perlu dikaji pada klien untuk mengidentifikasi mengenai gangguan tidur
meliputi:
1. Pola
tidur
Jam berapa klien masuk kamar untuk tidur
dan keteraturan pola tidur klien
2. Kebiasaan
yang dilakukan klien menjelang tidur, seperti membaca buku, buang air kecil,
gosok gigi dan lain-lain.
3. Kebiasaan
klien untuk tidur siang
4. Lingkungan
tidur klien.
Bagaimana kondisi lingkungan tidur
klien?, apakah bising, gelap, atau suhunya dingin?
5. Peristiwa
yang baru dialami klien dalam hidupnya.
Perawat mempelajari apakah peristiwa
yang dialami klien yang menyebabkan klien mengalami gangguan tidur
6. Status
emosi dan mental klien
7. Perilaku
deprivasi tidur
1. Penampilan
wajah, misalnya adakah area gelap di sekitar mata, bengkak di kelopa mata,
konjungtiva kemerahan, mata terlihat cekung
2. Apakah
klien mudah tersinggung, selalu menguap. Kurang konsentrasi, atau terlihat
bingung?
3. Apakah
klien tampak lelah dan lesu?
B. Diagnosa:
Deprivasi tidur berhubungan dengan perubahan tahap tidur yang berhubungan
dengan proses penuaan, demensia, hipersomnolen sistem saraf pusat idiopatik,
mimpi buruk dan paralisis tidur familial
C. Tujuan/kriteria
evaluasi NOC
-
Menunjukkan tidur yang dibuktikan dengan
perasaan segar setelah tidur
-
Penurunan gejala deprivasi tidur
D. Intervensi
NIC
-
Manajemen energi
Mengatur penggunaan energi untuk
mengatasi atau mencegah keletihan dan mengoptimalkan fungsi
-
Menejemen medikasi
Memfasilitasi penggunaan obat resep
-
Menejemen alam perasaan
Menciptakan keamanan, kestabilan,
pemulihan, dan pemeliharaan pasien yang mengalami disfungsi alam perasaan
seperti depresi
-
Peningkatan tidur
Memfasilitasi siklus tidur-bangun yang
teratur
E. Aktivitas
keperawatan
-
Ciptakan lingkungan rasa nyaman dan
rileks untuk klien dengan mengatur posisi yang nyaman untuk tidur, tempat tidur
yang bersih dan rapi dan pada klien nyeri berikan obat analgesik 30 menit
sebelum tidur.
-
Membantu kebiasaan klien sebelum tidur
misalnya mendengarkan musik, membaca dan berdoa
-
Anjurkan klien untuk memakan makanan
yang mengandung tinggi protein dan hindari banyak minum.
-
Hindari latihan fisik yang berlebihan
sebelum tidur
-
Ajarkan pada klien dan keluarga tentang
faktor yang dapat menggangu tidur
F. Aktivitas
kolaboratif
-
Diskusikan dengan dokter tentang
penggunaan obat tidur yang tidak menekan tidur REM
Daftar
pustaka
Asmadi.
(2008). Teknik Prosedural Keperawatan:
Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien: Jakarta. Salemba Medika
Wilkison,
J. ( 2009). Buku Saku Diagnosis
Keperawatan: Diagnosis Nanda, Intervensi NIC. Kritesia Hasil NOC. Ed. 9.
Terj. Esti. W: Jakarta. EGC